Pembelajar Bahasa Jepang di Indonesia Terbesar Kedua di Dunia

July 29, 2013, oleh: superadmin

 (Tokyo)  Pelajar Bahasa Jepang di Indonesia menunjukkan tren peningkatan pada 2012. Menurut survey yang dilakukan Japan Foundation, Indonesia berada di posisi kedua jumlah terbanyak pelajar Bahasa Jepang pada pendidikan formal maupun informal setelah Cina.

 “Kami melakukan survey mengenai pendidikan Bahasa Jepang di sejumlah negara setiap tiga tahun sekali, melalui kantor cabang Japan Foundation di masing-masing negara,” ungkap Oono Toru, Planning and Coordination Section, Japanese Language Teacher and Institutional Support Departmen Japan Foundation.

 Menurut Oono, Indonesia menunjukan peningkatan signifikan terutama jumlah pelajar di tingkat sekolah menengah. “Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina dan Malaysia mendesain Bahasa Jepang sebagai bahasa asing elektif pada tingkat lanjut” ujarnya.

 Data sementara Japan Foundation menunjukkan ada 872.406 pelajar Bahasa Jepang di Indonesia pada 2012, meningkat 21,8% dibandingkan pada 2009 sebesar 716.353 orang. Survey ini dilakukan secara menyeluruh mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas maupun pendidikan informal seperti lembaga kursus di semua provinsi.

 Sementara motivasi pelajar juga berbagai macam. Alasan paling utama adalah ingin berkomunikasi dalam bahasa Jepang dan rasa ketertarikan dengan bahasa. Selain itu, juga memilih untuk pekerjaan di masa depan, tertarik dengan sejarah dan sastra serta budaya pop yaitu anime dan manga.

 Pelajar Bahasa Jepang terbesar berada di Cina yaitu 1.046.490 orang. Korea di posisi ketiga setelah Indonesia sebesar 840.187, turun 12,8% dibanding tiga tahun sebelumnya, karena sistem pendidikan terutama di tingkat menengah mengalami  perubahan, kemudian disusul Australia, USA dan negara-negara Asia Tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina.

Secara global, jumlah pelajar Bahasa Jepang juga mengalami kenaikan pada 2012 yaitu 3,98 juta orang, naik 9,1% dari 2009 yang sebesar 3,65 juta orang.

Sumber berita ;

http://www.halojepang.com/sosialpendidikan