PBJ UMY Selenggarakan Webinar Bahas Potensi Problem Based Learning dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Tingkat Dasar

December 18, 2021, oleh: superadmin

Perkembangan Teknik mengajar di bidang pendidikan terus berkembang. Hal ini menjadi hal baik dan tantangan tersendiri bagi praktisi pendidikan dan calon praktisi pendidikan. Salah Satu Teknik mengajar yang jamak dijumpai adalah Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah atau PBL pertama kali dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn pada akhir abad ke 20 dimana pada awalnya PBL diperkenalkan di dunia kedokteran. Namun, melihat peluangnya, PBL sudah diterapkan diberbagai jenis bidang termasuk Pendidikan Bahasa Jepang. Melihat peluang tersebut, PBJ UMY mengadakan series webinar pada Sabtu (18/12) mengangkat tema mengenai PBL. 

Webinar ini merupakan rangkaian dari Webinar Public Speaking dimana sesi kedua diisi oleh Rita Agustina K, M.Pd, Kaprodi Pendidikan Bahasa Jepang UHAMKA. Pada sesinya Rita memaparkan materi mengenai Problem Based Learning pada Pembelajaran Bahasa Jepang di Tingkat Dasar (SMA). Dalam memaparkan materi, Rita didampingin oleh salahsatu dosen PBJ UMY yakni Rosi Rosiah, M.Pd. 

Lebih jauh, jika berbicara mengenai PBL, landasan teori PBL adalah kolaborativisme dimana peserta didik akan menyusun pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari semua pengetahuan yang sudah dimilikinya dan dari semua yang diperoleh sebagai hasil kegiatan berinteraksi dengan sesama individu. Hal tersebut juga menyiratkan bahwa proses pembelajaran berpindah dari transfer informasi fasilitator-mahasiswa ke proses konstruksi pengetahuan yang sifatnya sosial dan individual.

Dalam sesinya Sensei Rita menyampaikan bahwa Problem Based Learning memiliki karakteristik unik dimana pembelajaran disampaikan dalam sebuah permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan bekerjasama dan mampu mengoptimalkan berpikir kritis, kreatif dan solutif untuk menyelesaikan masalah. “PBL mampu menyajikan proses pembelajaran bahasa jepang lebih menarik, sehingga peserta didik (SMA) tidak bosan dan terkesan lebih tertantang untuk belajar bahasa jepang dengan mendukung kemampuan berpikir kritis sesuai harapan pembelajaran dari pemerintah” jelasnya.  

Harapannya, dengan pemaparan lebih dalam mengenai potensi PBL oleh ahli, para praktisi dan mahasiswa PBJ UMY siap menjadi mahasiswa yang memiliki referensi mengajar lebih bervariasi dalam proses pengajaran dalam kelas. Hal tersebut tentunya membuat PBJ UMY menjadi program studi unggulan yang mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan bahasa jepang, namun secara pedagogi juga mumpuni. Ganbatte PBJ UMY! (Mil)